Inilah Tahap-Tahap Pemeriksaan Fisik Jantung

Inilah Tahap-Tahap Pemeriksaan Fisik Jantung

Inilah Tahap-Tahap Pemeriksaan Fisik Jantung – Pemeriksaan fisik jantung benar-benar penting, terlebih bagi seseorang yang memiliki tanda-tanda nyeri dada atau riwayat maupun aspek risiko pada masalah jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi.

Inilah Tahap-Tahap Pemeriksaan Fisik Jantung

Sebelum lakukan pengecekan fisik jantung, dokter bakal terlebih dahulu bertanya tanda-tanda yang di rasakan. Selain nyeri dada, keluhan yang umumnya juga terjadi adalah detak jantung tidak teratur, pembengkakan pada anggota tubuh (edema), susah bernapas saat berbaring, atau kehilangan kesadaran (pingsan).

Dokter juga bakal bertanya riwayat kesehatan Anda, juga kesibukan sehari-hari, normalitas merokok dan mengonsumsi alkohol, serta riwayat penyakit di dalam keluarga, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, serangan jantung, maupun gagal jantung.

Setelah mendapat keterangan perihal tanda-tanda dan riwayat kesehatan, dokter bakal lakukan pengecekan fisik jantung bersama langkah berikut ini:

1. Inspeksi

Pemeriksaan visual sederhana atau inspeksi di laksanakan untuk menilai suasana jantung, yakni bersama mencermati bentuk dan suasana dada, memeriksa pembuluh darah di anggota leher, serta mendeteksi ada tidaknya pembengkakan di tungkai atau organ tubuh lainnya.

2. Palpasi

Palpasi merupakan pengecekan fisik jantung untuk menilai kinerja dan suasana jantung, serta mendeteksi kemungkinan ada kelainan pada jantung. Pemeriksaan ini di laksanakan bersama memeriksa detak jantung di permukaan dinding dada. Palpasi juga sanggup di laksanakan untuk menilai apakah pembengkakan di tungkai di akibatkan oleh penumpukan cairan atau bukan.

Baca Juga: Gejala Awal Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai

3. Perkusi

Perkusi di dalam pengecekan fisik jantung di laksanakan bersama langkah mengetuk permukaan dada bersama jari tangan. Bunyi ketukan yang dihasilkan bakal digunakan sebagai indikator suasana jantung dan organ di sekitarnya, terlebih paru-paru.

4. Auskultasi

Auskultasi merupakan metode pengecekan yang di laksanakan bersama alat stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung pasien. Selanjutnya, dokter bakal menilai apakah bunyi jantung juga normal atau pertanda ada kelainan atau masalah pada jantung.

Auskultasi juga sanggup menilai perubahan suara napas di paru-paru, andaikan terjadi penimbunan cairan akibat masalah jantung. Dari empat komponen pengecekan tersebut, dokter sanggup memilih apakah Anda memiliki tanda-tanda penyakit jantung atau tidak.

Bila hasil pengecekan jantung menyatakan ada suasana yang di curigai sebagai tanda-tanda penyakit jantung, dokter umumnya bakal menganjurkan pengecekan lanjutan.

Rekomendasi Pemeriksaan Lanjutan

Pemeriksaan kelanjutan di laksanakan sebagai langkah konfirmasi dari hasil temuan pada pengecekan fisik jantung. Dokter bakal memakai hasil pengecekan untuk meyakinkan diagnosis dan memilih penanganan yang di butuhkan.

Pemeriksaan kelanjutan yang umumnya di laksanakan adalah:

  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Ekokardiogram
  • MRI atau CT Scan
  • Tes darah
  • Rontgen
  • Angiografi koroner

Dokter bakal memilih jenis pengecekan kelanjutan yang harus di laksanakan cocok hasil pengecekan fisik jantung dan masalah yang di curigai. Jika di akui perlu, dokter kemungkinan bakal merujuk Anda pada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah sehingga Anda sanggup beroleh penanganan yang pas dan lebih spesifik.

Bagi Anda yang memiliki riwayat atau aspek risiko penyakit jantung sebaiknya menjadi meniti type hidup sehat. Gaya hidup berikut sanggup di laksanakan bersama berhenti merokok, menerapkan pola makan sehat, memelihara berat badan yang seimbang, berolahraga secara teratur, memelihara tekanan darah, dan mengelola stres bersama baik.

Avatar admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *